Skip to main content

Posts

Perhitungan Bilangan Biner

Sering sekali saya baru menyadari definisi suatu kata setelah cukup lama mengenal kata tersebut. Salah satunya adalah komputer . Bahasa serapan dari computer yang kata dasarnya adalah compute , yang artinya menghitung . Namun sejak saya mengingat kata komputer di otak saya, komputer adalah sebuah perangkat besar yang terdiri dari CPU , monitor, keyboard , dan mouse . Film  Hidden Figures -lah yang menyadarkan saya bahwa fungsi utama komputer pada awalnya adalah alat untuk menghitung. Bahkan jaman sebelum mesin komputer ada, komputer adalah sebutan untuk orang yang pekerjaannya menghitung. Komputer menghitung bilangan diskrit. Ketika sebuah komputer dikatakan prosesor 32-bit, artinya ukuran atau lebar data yang bisa dihitung ; kata lain yang mungkin lebih tepat adalah diolah dan diproses , adalah 32-bit bilangan biner. Saat ini, prosesor yang umum dipakai adalah 64-bit. 1. Perhitungan bilangan biner a. Penjumlahan Dalam penjumlahan bilangan biner, ada dua terminologi yang h...
Recent posts

Realisasi Bilangan Biner Menjadi Sinyal Digital

Setelah mengulas bagaimana kita mentransformasikan bilangan desimal menjadi bilangan biner , pada tulisan ini akan diulas bagaimana kita merealisasikan bilang biner menjadi sinyal digital. Karena sinyal digital ini adalah nilai nyata yang digunakan di dalam perangkat elektronik yang kita gunakan. Bilangan biner hanya memiliki dua nilai, 0 dan 1. Pada dunia nyata, nilai 0 dan 1 direalisasikan pada umumnya dengan nilai tegangan 0 dan 3 Volt. Mari kita ambil contoh sederhana: bagaimana merealisasikan nilai pengukuran antara 0 - 15 Volt dengan bilangan biner? Bilangan desimal 0 - 15 memerlukan representasi 4 bit bilangan biner. Tabel di bawah ini menguraikan setiap nilai analog 0 - 15 ke dalam 4 bit bilangan biner. Realisasi sinyal digital sebenarnya juga adalah sinyal analog yang nilai amplitudanya hanya 2, yaitu 0 dan 3 Volt. Pada gambar sinyal di bawah ini, nilai 0 Volt ditunjukkan dengan garis hitam, dan nilai 3 Volt ditunjukkan dengan garis merah. Dengan demikian, nilai 0 ...

Mentransformasikan Nilai Analog Menjadi Digital

Tulisan ini akan mengulas bagaimana kita mentransformasikan nilai analog menjadi nilai digital. Untuk dapat melakukan transformasi tersebut, ada beberapa pengertian yang akan kita ulas bersama: Representasi bilangan biner dan heksadesimal Mentransformasikan nilai kontinu atau analog dengan kuantisasi Representasi bilangan biner dan heksadesimal Dalam dunia digital, bukan lagi angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 yang digunakan, melainkan bilangan biner yaitu 0 dan 1 . Apa itu bilangan biner? Berdasarkan pengalaman saya belajar, cara tercepat memahami bentuk dan definisi biner adalah dengan melihat tabel berikut:     Desimal 2 3 = 8 2 2 = 4 2 1 = 2 2 0 = 1 Representasi biner 0 0 0 0 0 0000b 1 0 0 0 1 0001b 2 0 0 1 0 0010b 3 0 0 1 1 0011b 4 0 1 0 0 0100b 5 ...

Mengapa Digital, bukan Analog?

Sebelum mengulas bersama tentang sistem digital, pengertian mengenai sistem analog dan digital penting untuk dimengerti. Berhubung saya bukan ilmuwan ilmu pasti, dan tidak mahir dengan formula Matematika, penjelasan ini lebih mengacu pada contoh dan aplikasi. Sejak SMP, kita belajar tentang gelombang. Saya akan mengambil contoh: gelombang suara. Gelombang suara adalah contoh sumber sinyal analog. Kontinu. Tidak terputus-putus.   Gambar di bawah ini adalah ilustrasi sinyal suara yang direkam atau ditangkap oleh osiloskop. Source: pixabay ( and edited ) Kalau kita tambahkan sumbu y (vertikal) sebagai amplituda atau nilai sinyal suara (biasanya dalam satuan miliVolt) dan sumbu x (horizontal) sebagai waktu, pengertian kontinu adalah: setiap titik waktu, punya nilai amplituda. Titik waktu ini kalau kita perbesar atau zoom-out bisa tidak terbatas, bukan lagi 1 detik, tapi 0.0000000000001 detik, dan seterusnya! Bayangkan betapa repot dan besarnya data jika kita mau menyimp...

Pendahuluan dan Perkenalan

Blog ini bukan ditujukan untuk menggurui, tapi untuk membantu si penulis mengulang kembali teori dasar mengenai Sistem Digital, mata kuliah yang ia tempuh sepuluh tahun lalu. Sebutlah blog ini sebagai pemenuhan janji kepada dirinya sendiri untuk berbagi atas apa yang telah ia dapatkan selama ini. Halah, cukuplah sok berpuitis. Nama saya Vava (Fafa, Fava, Vafa, apapun tak apa, karena kalau dibaca akan sama bunyinya). 10 tahun lalu jadi kenangan tak terlupakan, karena akhirnya saya resmi mendapat Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 132 07*** di Kampus Gajah. Gedung Labtek VIII, Desember 2015 (foto sendiri) Bayangan pertama mengikuti setahun Tahap Pembelajaran Bersama (TPB), di program studi Teknik Elektro ini, saya akan berhadapan dengan rangkaian dengan banyak resistor dan kapasitor, lalu tugas saya menghitung arus dan tegangan. Betul. Tapi lebih dari itu. Di semester ketiga, saya mendapat mata kuliah wajib, tahun itu namanya Sistem Digital. Tiba-tiba dunia berubah. Hitungannya...